Entri Populer

Rabu, 14 Mei 2014

Sepuluh Persen

Kemarin aku mendapat jawaban dari Tuhan tentang berartinya sebuah angka bernama sepuluh. Sebuah angka yang bisa mengubah kehidupanmu seketika. Angka yang bisa membuatmu tersenyum lebar atau malah sebaliknya, kecewa berkepanjangan hingga saat kamu jalan-jalan, angka sepuluh itu masih berkutat dalam otakmu. Sepuluh, mungkin itu angka yang sangat besar dalam skala sepuluh. Tapi coba bila kita tambahkan kata persen dibelakangnya, apa arti kata sepuluh? Besar atau sangat kecil?

Berbicara tentang sepuluh aku jadi ingat perbincangan dengan seorang teman di CC Barat kampus tentang sepuluh persen itu. Katanya, dalam sepuluh persen itu ada 10 apel jadi masing-masing apel berharga satu persen, jadi buat apa kamu memikirkan 1 apel besok? Begitu katanya padaku ketika aku memikirkan sebuah apel dalam sepuluh persen itu. Pikiran aku berubah saat itu. Aku tak menghiraukan lagi tentang apel atau sebagainya yang berkaitan dengan sepuluh persen itu.

Hampir setahun aku di kampus ini, aku masih saja tak memikirkan sepuluh persen itu. Aku menganggapnya sebagai hal yang tak patut dipikirkan. Bahkan ada teman lain yang mengubah kata “sepuluh persen” menjadi “sepuluh milligram”. Aku semakin meyakini bahwa sepuluh persen memang sepuluh milligram. Namun hal itu seketika berubah ketika aku melihat kenyataan dari seorang sahabat dan juga dari aku sendiri.

Oke, yang pertama adalah kisah sepuluh persen dari sahabatku. Sepuluh persen miliknya adalah 66 yang berarti 6,6 dari nilai total seratus. Apa artinya? Ia kurang poin sebanyak 3 untuk mencapai sebuah indeks yang didewakan setiap umat di kampus ini.

Yang kedua adalah kisah sepuluh persen yang aku alami sendiri. Sepuluh persen milikku adalah 56 yang berarti 5,6. Aku kurang poin sebanyak 3 untuk mencapai sebuah indeks yang juga didewakan setiap mahasiswa untuk berdiri di Sabuga sana. Hahah… 5,6 itu aku dapatkan dari apel-apel yang aku sia-siakan dalam satu semester ini. Setelah dipikir-pikir, 90 % sisanya adalah nilai yang indeksnya sangat didewakan oleh semua umat dan aku menghancurkan indeks dewa untukku dan turun satu peringkat dibawah seorang dewa karena tak mau makan apel.

Aku menyesal? Bisa jadi! Sangat menyesal mungkin. Tapi justru aku berterimakasih pada Tuhan atas hadiah sepuluh persen yang “sia-sia”. Aku bisa belajar bagaimana cara meghargai sesuatu yang kecil. Bagaimana aku bisa bersyukur atas kesedihan yang aku dapatkan dan juga aku belajar bahwa dunia ini bukan langit saja.

“Hargai sepuluh persen dalam hidupmu apabila ingin dunia mengangkat derajatmu”

12 komentar:

  1. Tulisanmu dalem banget nim, aku baca beberapa kali dan masih tidak mengerti

    BalasHapus
  2. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  3. 10% yang sia-sia untuk sebuah nilai ? km menyesal ? km nggak mau menyia-nyiakan 10% itu lagi di kesempatan lain ?

    BalasHapus
    Balasan
    1. sejatinya kita harus menghargai setiap bagian kecil dari hidup kita :)

      Hapus
  4. hadeh 10 persen tapi mengorbankan 90 persen waktu yang kita miliki yang harusnya waktu itu digunakan untuk 90 persen nya, jadi pilih mana ?

    BalasHapus
  5. I dont even understand what are you talking about. So hard to understand. hahahaha

    BalasHapus
  6. Please check my blog : cheesesweety.blogspot.com .Thankyouu..wakakakkaa

    BalasHapus
  7. and my tumblr http://dessyrahayu.tumblr.com/

    BalasHapus
  8. pasti kalkulus ini ya? wkwkkw

    semangaaaat teruuus yaa~

    BalasHapus